This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 23 April 2013

Pengukuran Tahanan Dalam

Tujuan :
1.   Mahasiswa mampu mengukur tahanan dalam voltmeter
2.   Mahasiswa dapat membuktikan hubungan besar tahanan dalam voltmeter dan batas ukur
3.   Mahasiswa mampu mengukur besarnya tahanan dalam ampermeter
4.   Mahasiswa mampu membuktikan hubungan besar tahahan dalam ampermeter dengan batas ukur


Alat dan bahan
1.   Catu daya variable
2.   Multimeter
3.   Potensiometer 1 KΩ, 50 KΩ @ 1 buah
4.   Resistor 1 KΩ, 100 Ω, 330Ω, 470Ω, 560 Ω dan 680Ω @ 1 buah
5.   Resistor 10 KΩ dan 47 KΩ @ 2 buah.
6.   Kabel penghubung secukupnya.

Teori Dasar
Hambatan Masukan Voltmeter
Untuk voltmeter sederhana gambar 1. hambatan masukan adalah jumlah dari hambatan seri dan hambatan meter. Hambatan masukan : Rin = Rs + Rm  ………………………………. (4-1)

Selain itu hambatan masukan juga dapat dihitung  dengan persamaan :
Rin = V/I ……………………………….. (4-2)
Sedangkan harga Rin adalah tetap untuk suatu kondisi arus tegangan, sehingga secara pasti dapat dituliskan dengan :

Rin = Vfs / Ifs ………………………………. (4-3)
Hambatan masukan adalah tegangan skala penuh dibagi arus skala penuh. Dengan demikian, bila suatu voltmeter mempunyai gerakan arus 1 mA pada skala tegangan 100 volt, maka hambatan masukannya 100 kilo ohm. Bila jangkauan (batas ukur) diganti menjadi 10 volt maka hambatan masukan menjadi 10 kilo ohm. Arus skala penuh biasanya tidak tercantum dalam meter. Biasanya yang tercantum adalah sensitivitas, yang dinyatakan dalam ohm/volt hubungan dengan Ifs adalah :

S = 1/Ifs …………………………………………………………. (4-4)
Berarti bahwa S adalah sensitivitas dari voltmeter dan Ifs adalah arus skala penuh dari voltmeter . Dengan demikian untuk suatu voltmeter dengan arus skala penuh 1 mA, sensitivitasnya adalah :
S=1/1mA = 1000 ohm/volt.

Definisi sensitivitas dapat digunakan untuk mengubah persamaan (4-2) menjadi :
Rin = Vfs / Ifs = S Vfs ……………………………………………….. (4-5).

Dengan persamaan (4-5) menyebutkan bahwa hambatan masukan voltmeter pada suatu jangkauan / batas ukur sama dengan sensitivitas dikalikan dengan tegangan skala penuh dari jangkauan / batas ukur tersebut. Dengan tercantumnya data sensitivitas voltmeter, hambatan masukan voltmeter dapat dihitung dengan cepat. Perlu diketahui besarnya hambatan masukan voltmeter, karena besar / kecilnya hambatan masukan voltmeter akan mempengaruhi besar/kecilnya kesalahan pembebanan. Besar kesalahan pembebanan tergantung pada besarnya hambatan masukan voltmeter dibanding dengan hambatan rangkaian.
B. Pengukuran Hambatan Metode Volt-Amper
Untuk menentukan besarnya hambatan yang belum diketahui dapat digunakan alat ukur  voltmeter dan ampermater dikenal dengan metode volt-ampermeter.


                        Gambar 2a.                                            Gambar 2b.
Ampermeter membaca arus beban         Voltmeter membaca tegangan beban
Gambar 2a. ampermeter membaca arus beban Ix yang sebenarnya, dan voltmeter mengukur tegangan sumber Vs. Jika Rx besar dibandingkan terhadap tahanan dalam ampermeter, kesalahan yang diakibatkan oleh drop tegangan di dalam ampermeter dapat diabaikan dan Vs sangat mendekati tegangan beban yang sebenarnya Vs. Dengan demikian gambar rangkaian 2a. paling baik digunakan untuk pengukuran nilai-nilai tahanan yang tinggi.
            Gambar 2b. voltmeter membaca tegangan beban yang sebenarnya Vxd dan ampermeter membaca arus sumber Is. Jika Rx kecil dibandingkan dengan tahanan dalam voltmeter, arus yang dialirkan ke voltmeter tidak mempengaruhi arus sumber dan Is sangat mendekati arus beban sebenarnya atau Ix. Dengan demikian gambar 2b. paling baik untuk pengukuran tahanan rendah. Secara matematis dapat dijelaskan seperti gambar 3.

  Apabila saklar pada posisi 1, yang diukur adalah arus beban :
Rx = V/I           sesungguhnya
Rx1 = V1/I1      pengukuran
V1 = I1 (Rx+Ra)   dan I1 = Is = Ix dan Ra adalah tahanan dalam ampermeter


    

    Ix (Rx+ Ra)
Rx1 = --------------------
         Ix
Rx1 = Rx + Ra
                           Rx1 - Rx
Kesalahan = ------------------- X 100 %
                                Rx

Atau kesalahan (Ra/Rx) X 100%.
Jika saklar pada posisi 2 yang diukur adalah tegangannya


Rx2 = V2/I2 = Vx / I2
I2 = Ix + Iv
     = Ix + (Vx / Rv)

               Vx                                 1
Rx2 = ------------------- = ------------------------
            Ix + (Vx / Rv)       (Ix/Vx) + (1/Rv)

                Rx
Rx2 = -----------------
             1 + (Rx/Rv)

                       Rx2 - Rx
Kesalahan = --------------- X 100 %
                              Rx

Jika Rx yang diukur besar bisa memakai cara yang pertama (gambar 2a) sedangkan jika Rx kecil digunakan cara yang ke dua gambar 2b.


Langkah Kerja 
A.     Mengukur Tahanan Dalam Voltmeter
1.      Mebuat  rangkaian percobaan seperti gambar di bawah ini !.
2.      Saklar pada posisi 1, metempatkan voltmeter (Vx) pada batas ukur 0,5 volt mengatur Vs sehingga Vx menunjuk harga tertentu (misal 0,2 V) mencatat Vs dan penunjukkan VD.

 Gambar 4. Rangkaian pengukuran   tahanan dalam
3.      Memindahkan  saklar pada posisi 2, mengatur decade resistor tanpa merubah harga Vs untuk mendapatkan VD sama dengan penunjukkan langkah 2 diatas. Baca nilai R decade, pada kondisi ini R dalam meter sama dengan R decade.
4.      Mengulangi langkah 2 dan 3 untuk batas ukur voltmeter (Vx) 2,5 volt dan 10 volt atau menyesuaikan meter yang digunakan.

B.     Mengukur Tahanan Dalam Ampermeter
1.      Membuat rangkaian percobaan seperti gambar di bawah ini!. Atur batas ukur ampermeter pada 1 mA atau sesuaikan dengan meter yang digunakan.
 

 Gambar 5. Rangkaian pengukuran tahanan dalam ampermeter

2.      Saklar S atur pada posisi terbuka, mengatur Vs sehingga meter Ax  menunjukan harga maksimum (1 mA) catat harga Ax dan A.
3.      Kemudian menutup S mengatur decade resistor sehingga Ax = ½ simpangan penuh (diharapkan penunjukkan A tetap). Pada kondisi ini berarti Rd ampermeter sama dengan harga R decade resistor.
4.      Mengulangi langkah 1 sampai dengan 3 untuk batas ukur 3 mA dan 10 mA.

C.     Mengukur Tahanan R dengan Metode Volt-Amper
1.      Membuat rangkaian percobaan seperti gambar di bawah ini!.
2.      Mengatur tegangan sumber Vs pada harga tertentu, mencacat penunjukkan A dan V ,melakukan dua kali pengukuran untuk harga yang berbeda.
Gambar 6. Pengukuran R metode Volt-Amper

3.      Mengulangi langkah 1 dan 2 untuk R = 22Ω, 100Ω, 4700Ω, 10KΩ dan 100 KΩ (Mencatat hasilnya dalam table).
4.      Membuat rangkaian seperti gambar pada gambar 6b.
5.      Mengatur Vs pada harga tertentu dan mencatat penunjukkan A dan V.
6.      Mengulangi langkah 4 dan 5 untuk  R = 22Ω, 100Ω, 4700Ω, 10KΩ dan 100 KΩ (Mencatat hasilnya dalam table).
7.      Memaatikan sumber tegangan dan lepas semua rangkaian, kembalikan semua peralatan pada tempat semula dengan tertib dan rapih.
Table A
Batas ukur
Vx
R v
Vd
Rd
3V
0.6
30
1V
30K
10V
0.6
97
1V
100K

Tabel B
Arus total

Batas ukur
R v
2.6

3mA
110
8.5

10mA
40
Table C
No
I
V
R
1
30
0.95
22
2
10
0.97
100
3
2.2
0.97
4700
4
0.09
0.97
10K
5
0.01
0.97
100K

No
I
V
R
1
29
0.55
22
2
7
0.65
100
3
1.62
0.75
4700
4
0.105
0.7
10K
5
0.083
0.97
100K

Tugas dan Pertanyaan :
1.      Bagaimanakah hubungan besarnya S dengan tahanan dalam voltmeter ditinjau dari variasi batas ukurnya ?.
2.      Seberapa besar perbedaan hasil pengukuran tahanan dalam terukur dalam praktek dibandingkan dengan perhitungan secara teori ?.
3.      Cara mengukur tahanan dalam voltmeter arus searah yang dilakukan dalam pecobaan A disebut metode substitusi, jelaskan secara singkat alasannya!.
4.      Dalam pengukuran tahanan dengan metode volt-amper metode manakah yang paling tepat untuk mengukur R kecil?.  Berdasarkan hasil praktek dan teori tunjukkan buktinya apa?
5.      Dalam pengukuran tahanan dengan metode volt-amper matode manakah yang paling tepat untuk mengukur R besar ?. Berdasarkan analisis teori dan hasil praktek adakah perbedaan jika  seberapa besar?.
6.      Dari percobaan di atas apa yang dapat anda simpulkan?.

Jawaban :
1.      .



2.      .




3.      Karena metode yang digunakan adalah dengan menjumlahkan antara R decade dengan Voltmeter yang akan diukur hambatan dalamnya( dirangkai secara seri ). Menggunakan prinsip R jika dirangkai secara seri tegangannya sama maka hal itu juga berlaku dalam pengukuran ini.
4.      Metode yang tepat adalah dengan menggunakan gb 2b,yaitu voltmeter membaca tegangan.Berdasarkan teori arus yang mengalir kevoltmeter tidak mempengaruhi arus sumber dan Is sangat mendekati Ix(arus beban). Berdasarkan praktek hasil dari pengukuran metode voltmeter membaca tegangan beban baik untuk mengukur tahanan kecil
5.      Metode yang tepat digunakan untuk mengukur R yang besar dengan gambar 2a. amperemeter membaca arus beban. Berdasarkan teori jika Rx lebih besar dari tahanan dalam Amperemeter, keslahan yang di sebabkan oleh tegangan drop didalam amperemeter dapat di abaikan. Berdasarkan praktek matode  amperemeter membaca arus beban baik di gunakan untuk mengukur tahanan tinggi

Kesimpulan

            Setelah melakukan praaktikum  kita dapat mengukur hambatan dalam volt meter yang digunakan yaitu Rdx = BU X sensitivitas meter…….. dan juga mengukur hambatan dalam amperemeter yang digunakan yaitu 110Ω/V . Kita dapat membuktikan hubungan tahanan dalam voltmeter dengan batas ukur yang digunakan yaitu antara batas ukur dan tahanan dalam berbanding terbalik Rdx = BU X sensitivitas meter …..dan juga membuktikan hubungan tahanan dalam amperemeter dengan batas ukur yang digunakan yaitu 

Modifikasi Alat Ukur

Tujuan :
Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa diharapkan dapat :
1.   Mengubah batas ukur µA menjadi milli ampermeter dengan batas ukur tertentu
2.   Mengubah mikro ampermeter menjadi voltmeter dengan batas ukur tertentu
3.   Menguji kelayakan meter.
                                                      
Alat / Bahan :
1.      Catu daya variable
2.      Mltimeter Sanwa YX 360 TR
3.      Basic meter unit 74001
4.      Tahanan shunt 74001a
5.      Tahanan shunt 74003
6.      Multiplier 74008
7.      Multiplier 74005
8.      R = 680 Ω
9.      Dekade resistor
10.  Box dan kabel penghubung secukupnya.
Teori  Dasar
A.    Merubah batas ukur µA menjadi mA
Meter dasar yang digunakan sebagai instrument alat ukur mempunyai keterbatasan batas ukur karena karakteristik alat ukur itu sendiri. Batas ukur meter dapat ditingkatkan dengan cara melewatkan arus lebih dari kemampuan maksimalnya,  melalui resistor yang dipasang secara parallel dengan meter. Dengan menggunakan prinsip pembagi arus dapat dibuat hubungan antara arus yang disimpangkan, dengan arus yang melalui meter. Hubungan berupa perbandingan antara Rshunt (Rsh) dan Rmeter (Rm).    Jika batas ukur ditingkatka sebesar n kali Ifsnya maka dapat diekuivalenkan seperti gambar berikut :
Misal It = n Ifs                                                                                  
 Maka arus yang mengalir selebihnya dari Ifs atau (n-1) Ifs      disimpangkan melalui Rsh sehingga dapat dibuat hubungan
Ifs = {Rsh/(Rsh+Rm)} * n Ifs                       
Rsh n Ifs = Ifs (Rsh + Rm)
Rsh Ifs (n-1) = Rm Ifs
Sehingga   Rsh = Rm / (n-1)
Gambar 1. Meter dasar mA

B.     Mengubah batas ukur
Setiap meter elektronik mengukur besaran apapun pasti membutuhkan arus untuk mengaktifkan peraga. Arus yang mengalir tidak boleh melebihi kemampuan maksimalnya . Beda tegangan maksimum yang masih dalam batas aman, adalah Ifs kali besar tahanan dalamnya. Oleh karena itu jika difungsikan sebagai voltmeter kelebihan tegangan masukan harus didrop pada R sebelum meter biasanya diistilahkan sebagai tahanan seri. Rangkaian dasar voltmeter dapat ditunjukkan dengan gambar berikut ini.

Jika batas ukur ditingkatkan sebesar m kali dari beda tegangan pada Rm, maka diperlukan Rs sebesar :
 Vm = Ifs Rm jika ditingkatkan sebesar m kali untuk mengukur Vin = m Ifs Rm
m Ifs Rm = Ifs Rs + Ifs Rm
m Ifs Rm-Ifs Rm = Ifs Rs
(m-1) Rm Ifs = Ifs Rs kedua sisi dibagi Ifs sehingga
Rs = (m-1) Rm
 Gambar 2. Dasar voltmeter
Langkah Kerja :
A.    Merubah batas ukur µA menjadi mA
1.      Meter dasar yang digunakan mempunyai Ifs = 100 µA dan Rm = 1500. Jika difungsikan untuk mA dengan batas ukur seperti table berikut menetapkan harga Rshnya.

Rangkaian ekuivalen teori
Batas ukur
Rangkaian ekuivalen praktek
Rsh =
166.67



1 mA
Rsh =
157.89





Rsh =
15.15

         

10 mA
Rsh =
15.79





Rsh =
3.1



50 mA
Rsh =0.28







2.      Membuat rangkaian pengujian untuk menilai kelayakan meter modifikasi seperti gambar berikut.
 

3.      Menggunakan tegangan sumber 5 volt, menetapkan pengaturan R variable untuk mendapatkan nilai pengukuran sesuai table berikut. R tetap dipilih sebesar 1000 Ω untuk batas ukur 1 mA. Sedangkan untuk batas ukur 10 mA gunakan tegangan sumber 10 volt dengan R tetap 1000 Ω  dan batas ukur 50 mA gunakan tegangan sumber 15 volt dan R tetap 270Ω.

Tabel Perhitungan pengaturan R variable perhitungan Rvar
No
     V sumber
R tetap
Rv teori
    Rv praktek
BU (mA)
IM baku (mA)
BMU (mA)
1
5 V
1000 Ω
0

1
0
0.0075


1000 Ω
24000

1
0,2
0.165


1000 Ω
11500

1
0,4
0.341


1000 Ω
7333,33

1
0,6
0.52


1000 Ω
52500

1
0,8
0.7


1000 Ω
4000

1
1
0.88
2
10 V
1000 Ω
0

10
10
9


1000 Ω
250

10
8
7


1000 Ω
666,67

10
6
5.2


1000 Ω
1500

10
4
3.4


1000 Ω
4000

10
2
1.67


1000 Ω
0

10
0
0
3.
0
270 Ω
0

50
0


15 V
270 Ω
1230

50
10



270 Ω
480

50
20



270 Ω
230

50
30



270 Ω
105

50
40



270 Ω
30

50
50


4.      Mengkonsultasikan hasil perhitungan pada dosen pembimbing
5.      Menyusun rangkaian percobaan seperti gambar 3 diatas.
6.      Setelah selesai mengkonsultasikan pada dosen pembimbing.
7.      Memposisikan pengaturan tegangan sumber pada harga minimum, ukur dengan  voltmeter dan mencatat hasilnya pada table.
8.      Memposisikan ampermeter baku pada batas ukur 5 mA. Menyalakan sumber tegangan atur Rv hingga pembacaan ampermeter baku mendekati nol. Membaca penunjukkan mater dan mencatat dalam table.  
9.      Mematikan sumber tegangan, melepas meter baku gantikan dengan ampermeter hasil modifikasi. Menyalakan kembali sumber tegangan baca dan catat hasil penunjukkan meter. 
10.  Mematikan sumber tegangan melepaskan ampermeter modifikasi gantikan dengan ampermeter baku. Kemudian menyalakan kembali sumber tegangan dan  mengatur Rv hingga amper meter baku menunjuk  1 mA. Membaca harga Rv mencatat dalam table.
11.   Mematikan sumber tegangan menggantikan ampermeter baku dengan ampermeter hasil modifikasi. Menyalakan sumber tegangan membaca dan mencatat hasil penunjukkan ampermeter modifikasi dalam table. 
12.  Mengulangi langkah 9 dan 10 untuk pengukuran arus 2 mA, 3mA, 4 mA dan 5 mA.
13.  Mematikan sumber tegangan.

Batas Ukur 10 mA
1.      Masih dengan rangkaian percobaan gambar 3. Gantilah R dari 680 Ω dengan R 1000 Ω.
2.      Sumber tegangan yang digunakan tetap 10 Volt.
3.      Menghubungkan kembali sumber tegangan dengan rangkaian Rvariabel, memasangkan ampermeter baku dengan batas ukur 10 mA.
4.      Menyalakan sumber tegangan, hati-hati atur Rv hingga meter menunjukkan arus 10 mA. Membaca dan mencatat besarnya Rv.
5.      Mematikan sumber tegangan menggantikan ampermeter baku dengan ampermeter hasil modifikasi.
6.      Menyalakan sumber tegangan membaca dan mencatat penunjukkan ampermeter modifikasi.
7.      Mematikan sumber tegangan,mengganti meter modifikasi dengan meter baku.
8.      Menyalakan sumber tegangan, mengatur Rv hingga meter menunjuk arus 8 mA. Membaca  dan mencatat harga Rv.
9.      Mematikan sumber tegangan, mengganti ampermeter baku dengan ampermeter hasil modifikasi.
10.  Menyalakan sumber tegangan, membaca dan mencatat pada tabel hasil penunjukan ampermeter modifikasi.
11.  Mengulangi langkah 7 hingga langkah 10 untuk pengukuran 6 mA, 4 mA, 2 mA dan 0 mA.
12.  Mematikan sumber tegangan.

Batas ukur 50 mA
1.      Masih dengan rangkaian percobaan gambar 3. Mengganti R dari 1000 Ω dengan R 270 Ω.
2.      Sumber tegangan yang digunakan 15 Volt.
3.      Menghubungkan kembali sumber tegangan dengan rangkaian Rvariabel, pasangkan ampermeter baku dengan batas ukur 50 mA.
4.      Menyalakan sumber tegangan, hati-hati mengatur Rv hingga meter menunjukkan arus 50 mA. Membaca dan mencatat besarnya Rv.
5.      Mematikan sumber tegangan, menggantikan ampermeter baku dengan ampermeter hasil modifikasi.
6.      Menyalakan sumber tegangan, membaca dan mencatat penunjukkan ampermeter modifikasi.
7.      Mematikan sumber tegangan mengganti meter modifikasi dengan meter baku.
8.      Menyalakan sumber tegangan, mengatur Rv hingga meter menunjuk arus 40 mA. Membaca dan mencatat harga Rv.
9.      Mematikan sumber tegangan mengganti ampermeter baku dengan ampermeter hasil modifikasi.
10.  Menyalakan sumber tegangan, membaca dan mencatat pada tabel hasil penunjukan ampermeter modifikasi.
11.  Mengulangi langkah 7 hingga langkah 10 untuk pengukuran 30 mA, 20 mA  dan 10 mA.
12.  Mematikan sumber tegangan.

B.     Merubah fungsi µA menjadi voltmeter
1.      Meter dasar yang digunakan mempunyai Ifs = 100 µA dan Rm = 1500.  
2.      Berdasarkan teori dasar modifikasi meter dasar di atas menjadi voltmeter dengan batas ukur 5 Volt dan 10 Volt. Hasilnya gambarkan pada kolom teori.
3.      Membuka rangkaian multiplier dengan batas ukur 5 volt. Mengamati dan gambarkan rangkaiannya pada kolom pengamatan table di bawah ini, lengkap dengan harga resistansinya.
4.      Menghitung berapa harga Rsnya.
5.      Mengamati dan menggambarkan rangkaian multiplier batas ukur 10 volt, pada kolom pengamatan table di bawah ini.
6.      Menghitung  berapa harga Rsnya untuk batas ukur 10 volt.

Rangkaian modifikasi teori
Batas ukur
Rangkaian modifikasi praktek
Rs =
48495

 5 Volt





Rs=
Rs =
98505

10  Volt





Rs =
                            
Uji kelayakan voltmeter modifikasi
Batas ukur 1 volt.
1.   Membuat rancangan percobaan berdasarkan rangkaian kerja gambar 4. Menghitung besarnya R variable untuk mendapatkan variasi pengukuran seperti table di bawah ini, dengan Vs = 10 Volt, R=  680Ω untuk batas ukur 5 volt. Sedangkan untuk batas ukur 10 volt gunakan Vs = 12 volt dan R sebesar 1000Ω.
2. Hasil  perhitungan di atas digunakan untuk melengkapi table di bawah ini.
Tabel  Rv untuk uji kelayakan voltmeter modifikasi
No
Vs (volt)
R tetap  (Ω)
Rv teori
Rv praktek
BU
Vm baku
Vm modifikasi
1
10
680
680

5
5
5,2


680
453.33


4
4,2


680
291.42


3
3,2


680
170


2
2,2


680
75.55


1
1,2


680
0


0
0,2
2
12
1000
5000

10
10
10,1


1000
2000


8
8,2


1000
1000


6
6,2


1000
500


4
4,2


1000
200


2
2,2


1000
0


0
0,2


3.Mengkonsultasikan pada dosen pembimbing.
4.Menyusun rangkaian percobaan seperti gambar berikut.
 

5.   Mengkonsultasikan pada dosen pembimbing untuk mendapatkan persetujuan.
6.   Power supply sebelum dihubungkan dengan rangkaian, mengatur keluaran tegangannya sebesar 10 volt.
7.   Menyambungkan ke rangkaian yang disetujui dosen pembimbing.
8.   menghidupkan power supply, pasangkan voltmeter  baku pada batas ukur 10 volt (paling mendekati namun diatas 5 volt).
9.   Mengatur Rv sesuai untuk mendapatkan tegangan keluaran 5 volt. Baca dan catat harga Rv.
10.  Menggantikan voltmeter baku dengan voltmeter modifikasi batas ukur 10  volt baca hasilnya. Jika hasilnya kurang atau sama dengan 5 volt pindahkan pada batas ukur 5 volt. Sebaliknya jika pembacaan lebih dari 5 volt catat hasilnya pada table. Jangan paksakan dikur dengan batas ukur 5 volt bisa merusakkan!. 
11.  Mengganti voltmeter modifikasi dengan voltmeter baku,  atur Rv hingga diperoleh tegangan 4 volt, membaca dan mencatat nilai Rv pada table.
12.  Mengganti meter baku dengan voltmeter modifikasi pada batas ukur 5 volt, membaca dan mencatat hasilnya pada table.
13.  Mengulangi langkah 11 hingga 13 untuk pengukuran tegangan 3V, 2V, 1 V dan 0V.
14.  Mematikan sumber tegangan.

Batas Ukur 10 Volt
1.   Mengganti R dalam rangkaian kerja yang semula 680 Ω dengan resistansi 1000Ω.
2.   Menaikan sumber tegangan dari 10 volt menjadi 12 volt.
3.   Memasangkan voltmeter baku dengan batas ukur 10 Volt, posisikan Rv minimum.
4.   Menyalakan power supply, mengatur pelan-pelan Rv hingga diperoleh pembacaan pada voltmeter 10 volt. Membaca dan mencatat Rv pada table pengamatan.
5.   Menggantikan voltmeter baku dengan voltmeter modifikasi dengan batas ukur 50 volt.
6.   Membaca harga penunjukkan voltmeter jika kurang dari sepuluh mematikan power supply mengganti multiplier untuk batas ukur 10 volt. Jika harga penunjukan lebih besar dari 10 volt catat dalam table lebih dari 10 volt.
7.   Mengganti voltmeter modifikasi dengan voltmeter baku. Mengatur Rv untuk mendapatkan tegangan keluaran 8 volt. Membaca dan mencatat harga Rv pada table.
8.   Menganti meter baku dengan voltmeter modifikasi, membaca dan mencatat hasilnya pada table.
9.    Mengulangi langkah 7 dan 8 untuk pengukuran tegangan 6 volt, 4 volt, 2 volt dan 0 volt.
10.  Mematikan power supply.
11.  Melepas rangkaian dam mengembalikan alat ketempat semula.

    Tugas :
1.      Membuat table rangkuman perhitungan Rsh teori dan praktek.  Adakah perbedaan harga Rsh perhitungan dan praktek. Bila terjadi pada batas ukur berapa dan mengapa jelaskan?.

Batas ukur
Rsh teori
Rsh praktek
 1 mA
166.66
157.89
10 mA
15.12
15.79
50 mA
3.1
0.28

2.      Pada ketiga batas ukur diatas pada batas ukur berapakah ampermeter modifikasi menghasilkan pengukuran yang paling teliti? Sebutkan berapa ketelitian masing-masing ?.

Kesalahan pada BU
 
1 mA baku
1 mA modif
Err
10 mA baku
10 mA modif
Err
50 mA baku
50 mA modif
Err
0
0.0075 
0.0075 
 0
 0



0.2
 0.165
 0.035
 2
 1.67
 0.33



0.4
 0.341
 0.059
 4
 3.4
 0.6



0.6
 0.52
 0.08
 6
 5.2
 0.8



0.8
 0.7
 0.1
 8
 7
 1



1
 0.88
 0.12
 10
 9
 1



Jumlah kesalahan
0.4015
Jumlah kesalahan
3.73
Jumlah kesalahan
Rerata kesalahan
0.6691
Rerata kesalahan
0.621
Rerata kesalahan
% kesalahan
6.691%
% kesalahan
6.21
% kesalahan

3.      Dengan tingkat kesalahan sebagaimana hasil pengamatan adakah ampermeter modifikasi ini layak digunakan.
Jawab : Ada, meter yang berbatas ukur 1mA dan 10mA. Pada batas ukur 50mA Rsh-nya tidak sesuai dengan perhitungan ( jauh dari perhitungan yang dilakukan )
4.      Buatlah table rangkuman perhitungan Rs teori dan praktek.  Adakah perbedaan harga Rs perhitungan dan praktek. Bila terjadi pada batas ukur berapa dan mengapa jelaskan?.
Batas ukur
Rs teori
Rs praktek
  5 volt
48495

10  volt
98505





5.      Pada kedua batas ukur di atas pada batas ukur berapakah voltmeter modifikasi menghasilkan pengukuran yang paling teliti? Sebutkan berapa ketelitian masing-masing ?
Ketelitian voltmeter pada batas ukur
5 Volt baku
5 volt modif
Err
10 volt baku
10 volt modif
Err
0
0.2 
0.2 
 0
0.2 
0.2 
1
 1.2
 0.2
 2
 2.2
 0.2
2
 2.2
 0.2
 4
 4.2
 0.2
3
 3.2
 0.2
 6
 6.28.2
 0.2
4
 4.2
 0.2
 8
 8.2
 0.2
5
 5.2
 0.2
 10
 10.1
 0.2
Jumlah kesalahan
1.2
Jumlah kesalahan
1.1
Rerata kesalahan
0.2
Rerata kesalahan
0.18
% kesalahan
4%
% kesalahan
1.8%










6.      Dengan tingkat kesalahan sebagaimana hasil pengamatan adakah voltmeter modifikasi ini layak digunakan.
Jawab : Ada, yaitu meter dengan batas ukur 10 V karena persen kesalahanya hanya sedikit. Sedangkan yang meter dengan batas ukur 5 V terlalu banyak kesalahan mencapai 4 %
Kesimpulan
Ø   Setelah melakukan praktek kita dapat mengubah batas ukur µA menjadi mA dengan batas ukur tertentu
Ø   Dan juga kita dapat mengetahui cara megubah µA menjadi volt meter dengan batas ukur yeng ditentukan
Ø   Setelah melakukan praktek kita dapat mengetahui kelayakan dari meter-meter yang telah di ubah/ dimodifikasi dengan cara melakukan percobaan pengukuran.
Ø   Ada yang layak dipakai untuk digunakan sebagai alat ukur seperti dengan kegunaanya masing-masing
Saran
Ø Dalam menggunakan alat, harus hati-hati jangan sampai terjadi kesalahan
Ø Sebelum dihidupan kita harus mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing