Tujuan
:
1. Mahasiswa mampu mengukur tahanan
dalam voltmeter
2. Mahasiswa dapat membuktikan
hubungan besar tahanan dalam voltmeter dan batas ukur
3. Mahasiswa mampu mengukur besarnya
tahanan dalam ampermeter
4. Mahasiswa mampu membuktikan
hubungan besar tahahan dalam ampermeter dengan batas ukur
Alat
dan bahan
1.
Catu
daya variable
2.
Multimeter
3.
Potensiometer
1 KΩ, 50 KΩ @ 1 buah
4.
Resistor
1 KΩ, 100 Ω, 330Ω, 470Ω, 560 Ω dan 680Ω @ 1 buah
5.
Resistor
10 KΩ dan 47 KΩ @ 2 buah.
6.
Kabel
penghubung secukupnya.
Teori Dasar
Hambatan
Masukan Voltmeter
Untuk
voltmeter sederhana gambar 1. hambatan masukan adalah jumlah dari hambatan seri
dan hambatan meter. Hambatan masukan : Rin = Rs + Rm ………………………………. (4-1)
Selain
itu hambatan masukan juga dapat dihitung
dengan persamaan :
Rin = V/I ……………………………….. (4-2)
Sedangkan
harga Rin adalah tetap untuk suatu kondisi arus tegangan, sehingga secara pasti
dapat dituliskan dengan :
Rin = Vfs / Ifs ……………………………….
(4-3)
Hambatan
masukan adalah tegangan skala penuh dibagi arus skala penuh. Dengan demikian,
bila suatu voltmeter mempunyai gerakan arus 1 mA pada skala tegangan 100 volt,
maka hambatan masukannya 100 kilo ohm. Bila jangkauan (batas ukur) diganti
menjadi 10 volt maka hambatan masukan menjadi 10 kilo ohm. Arus skala penuh
biasanya tidak tercantum dalam meter. Biasanya yang tercantum adalah
sensitivitas, yang dinyatakan dalam ohm/volt hubungan dengan Ifs adalah :
S =
1/Ifs …………………………………………………………. (4-4)
Berarti
bahwa S adalah sensitivitas dari voltmeter dan Ifs adalah arus skala penuh dari
voltmeter . Dengan demikian untuk suatu voltmeter dengan arus skala penuh 1 mA,
sensitivitasnya adalah :
S=1/1mA
= 1000 ohm/volt.
Definisi
sensitivitas dapat digunakan untuk mengubah persamaan (4-2) menjadi :
Rin
= Vfs / Ifs = S Vfs ……………………………………………….. (4-5).
Dengan
persamaan (4-5) menyebutkan bahwa hambatan masukan voltmeter pada suatu
jangkauan / batas ukur sama dengan sensitivitas dikalikan dengan tegangan skala
penuh dari jangkauan / batas ukur tersebut. Dengan tercantumnya data
sensitivitas voltmeter, hambatan masukan voltmeter dapat dihitung dengan cepat.
Perlu diketahui besarnya hambatan masukan voltmeter, karena besar / kecilnya
hambatan masukan voltmeter akan mempengaruhi besar/kecilnya kesalahan
pembebanan. Besar kesalahan pembebanan tergantung pada besarnya hambatan
masukan voltmeter dibanding dengan hambatan rangkaian.
B.
Pengukuran Hambatan Metode Volt-Amper
Untuk
menentukan besarnya hambatan yang belum diketahui dapat digunakan alat
ukur voltmeter dan ampermater dikenal
dengan metode volt-ampermeter.
Ampermeter
membaca arus beban Voltmeter
membaca tegangan beban
Gambar
2a. ampermeter membaca arus beban Ix yang sebenarnya, dan voltmeter mengukur
tegangan sumber Vs. Jika Rx besar dibandingkan terhadap tahanan dalam
ampermeter, kesalahan yang diakibatkan oleh drop tegangan di dalam ampermeter
dapat diabaikan dan Vs sangat mendekati tegangan beban yang sebenarnya Vs. Dengan
demikian gambar rangkaian 2a. paling baik digunakan untuk pengukuran
nilai-nilai tahanan yang tinggi.
Gambar 2b. voltmeter membaca
tegangan beban yang sebenarnya Vxd dan ampermeter membaca arus sumber Is. Jika
Rx kecil dibandingkan dengan tahanan dalam voltmeter, arus yang dialirkan ke
voltmeter tidak mempengaruhi arus sumber dan Is sangat mendekati arus beban
sebenarnya atau Ix. Dengan demikian gambar 2b. paling baik untuk pengukuran
tahanan rendah. Secara matematis dapat dijelaskan seperti gambar 3.
Apabila saklar pada posisi 1, yang diukur
adalah arus beban :
Rx
= V/I sesungguhnya
Rx1 = V1/I1 pengukuran
V1 = I1 (Rx+Ra) dan I1
= Is = Ix dan Ra adalah tahanan dalam ampermeter
Rx1 = --------------------
Ix
Rx1 = Rx + Ra
Rx1 - Rx
Kesalahan = ------------------- X 100 %
Rx
|
Atau
kesalahan (Ra/Rx) X 100%.
Jika
saklar pada posisi 2 yang diukur adalah tegangannya
Rx2
= V2/I2 = Vx / I2
I2
= Ix + Iv
= Ix + (Vx / Rv)
Vx 1
Rx2
= ------------------- = ------------------------
Ix + (Vx / Rv) (Ix/Vx) + (1/Rv)
Rx
Rx2
= -----------------
1 + (Rx/Rv)
Rx2 - Rx
Kesalahan
= --------------- X 100 %
Rx
Jika
Rx yang diukur besar bisa memakai cara yang pertama (gambar 2a) sedangkan jika
Rx kecil digunakan cara yang ke dua gambar 2b.
Langkah
Kerja
A.
Mengukur
Tahanan Dalam Voltmeter
1.
Mebuat
rangkaian percobaan seperti gambar di
bawah ini !.
2.
Saklar
pada posisi 1, metempatkan voltmeter (Vx) pada batas ukur 0,5 volt mengatur Vs
sehingga Vx menunjuk harga tertentu (misal 0,2 V) mencatat Vs dan penunjukkan
VD.
Gambar 4. Rangkaian pengukuran tahanan dalam
3.
Memindahkan
saklar pada posisi 2, mengatur decade
resistor tanpa merubah harga Vs untuk mendapatkan VD sama dengan penunjukkan
langkah 2 diatas. Baca nilai R decade, pada kondisi ini R dalam meter sama
dengan R decade.
4.
Mengulangi
langkah 2 dan 3 untuk batas ukur voltmeter (Vx) 2,5 volt dan 10 volt atau
menyesuaikan meter yang digunakan.
B.
Mengukur
Tahanan Dalam Ampermeter
1.
Membuat
rangkaian percobaan seperti gambar di bawah ini!. Atur batas ukur ampermeter
pada 1 mA atau sesuaikan dengan meter yang digunakan.
Gambar 5. Rangkaian pengukuran tahanan dalam ampermeter
2.
Saklar
S atur pada posisi terbuka, mengatur Vs sehingga meter Ax menunjukan harga maksimum (1 mA) catat harga
Ax dan A.
3.
Kemudian
menutup S mengatur decade resistor sehingga Ax = ½ simpangan penuh (diharapkan
penunjukkan A tetap). Pada kondisi ini berarti Rd ampermeter sama dengan harga
R decade resistor.
4.
Mengulangi
langkah 1 sampai dengan 3 untuk batas ukur 3 mA dan 10 mA.
C.
Mengukur
Tahanan R dengan Metode Volt-Amper
1.
Membuat
rangkaian percobaan seperti gambar di bawah ini!.
2.
Mengatur
tegangan sumber Vs pada harga tertentu, mencacat penunjukkan A dan V ,melakukan
dua kali pengukuran untuk harga yang berbeda.
Gambar 6. Pengukuran R metode Volt-Amper
3.
Mengulangi
langkah 1 dan 2 untuk R = 22Ω, 100Ω, 4700Ω, 10KΩ dan 100 KΩ (Mencatat hasilnya
dalam table).
4.
Membuat
rangkaian seperti gambar pada gambar 6b.
5.
Mengatur
Vs pada harga tertentu dan mencatat penunjukkan A dan V.
6.
Mengulangi
langkah 4 dan 5 untuk R = 22Ω, 100Ω,
4700Ω, 10KΩ dan 100 KΩ (Mencatat hasilnya dalam table).
7.
Memaatikan
sumber tegangan dan lepas semua rangkaian, kembalikan semua peralatan pada
tempat semula dengan tertib dan rapih.
Table A
Batas ukur
|
Vx
|
R v
|
Vd
|
Rd
|
3V
|
0.6
|
30
|
1V
|
30K
|
10V
|
0.6
|
97
|
1V
|
100K
|
Tabel B
Arus total
|
Batas ukur
|
R v
|
|
2.6
|
3mA
|
110
|
|
8.5
|
10mA
|
40
|
Table C
No
|
I
|
V
|
R
|
1
|
30
|
0.95
|
22
|
2
|
10
|
0.97
|
100
|
3
|
2.2
|
0.97
|
4700
|
4
|
0.09
|
0.97
|
10K
|
5
|
0.01
|
0.97
|
100K
|
No
|
I
|
V
|
R
|
1
|
29
|
0.55
|
22
|
2
|
7
|
0.65
|
100
|
3
|
1.62
|
0.75
|
4700
|
4
|
0.105
|
0.7
|
10K
|
5
|
0.083
|
0.97
|
100K
|
Tugas dan
Pertanyaan :
1.
Bagaimanakah
hubungan besarnya S dengan tahanan dalam voltmeter ditinjau dari variasi batas
ukurnya ?.
2.
Seberapa
besar perbedaan hasil pengukuran tahanan dalam terukur dalam praktek
dibandingkan dengan perhitungan secara teori ?.
3.
Cara
mengukur tahanan dalam voltmeter arus searah yang dilakukan dalam pecobaan A
disebut metode substitusi, jelaskan secara singkat alasannya!.
4.
Dalam
pengukuran tahanan dengan metode volt-amper metode manakah yang paling tepat
untuk mengukur R kecil?. Berdasarkan
hasil praktek dan teori tunjukkan buktinya apa?
5.
Dalam
pengukuran tahanan dengan metode volt-amper matode manakah yang paling tepat
untuk mengukur R besar ?. Berdasarkan analisis teori dan hasil praktek adakah
perbedaan jika seberapa besar?.
6.
Dari
percobaan di atas apa yang dapat anda simpulkan?.
Jawaban :
1.
.
2.
.
3.
Karena
metode yang digunakan adalah dengan menjumlahkan antara R decade dengan
Voltmeter yang akan diukur hambatan dalamnya( dirangkai secara seri ). Menggunakan
prinsip R jika dirangkai secara seri tegangannya sama maka hal itu juga berlaku
dalam pengukuran ini.
4.
Metode
yang tepat adalah dengan menggunakan gb 2b,yaitu voltmeter membaca
tegangan.Berdasarkan teori arus yang mengalir kevoltmeter tidak mempengaruhi
arus sumber dan Is sangat mendekati Ix(arus beban). Berdasarkan praktek hasil
dari pengukuran metode voltmeter membaca tegangan beban baik untuk mengukur
tahanan kecil
5.
Metode
yang tepat digunakan untuk mengukur R yang besar dengan gambar 2a. amperemeter
membaca arus beban. Berdasarkan teori jika Rx lebih besar dari tahanan dalam
Amperemeter, keslahan yang di sebabkan oleh tegangan drop didalam amperemeter
dapat di abaikan. Berdasarkan praktek matode amperemeter membaca arus beban baik di gunakan
untuk mengukur tahanan tinggi
Kesimpulan
Setelah melakukan praaktikum kita dapat mengukur hambatan dalam volt meter
yang digunakan yaitu Rdx = BU X sensitivitas meter…….. dan juga mengukur
hambatan dalam amperemeter yang digunakan yaitu 110Ω/V . Kita dapat membuktikan
hubungan tahanan dalam voltmeter dengan batas ukur yang digunakan yaitu antara
batas ukur dan tahanan dalam berbanding terbalik Rdx = BU X sensitivitas meter …..dan
juga membuktikan hubungan tahanan dalam amperemeter dengan batas ukur yang
digunakan yaitu
0 komentar:
Posting Komentar