Selasa, 23 April 2013

Kalibrasi Voltmeter dan Ampermeter

Tujuan :
Setelah  menyelesaikan melakukan percobaan diharapkan mahasiswa mampu :
1.      Menentukan meter yang paling teliti
2.      Melakukan kalibrasi untuk menguji ketelitian meter.

Alat dan bahan
1.   Catu daya variable
2.   Voltmeter yang berbeda karateristiknya 3 buah
3.   Ampermeter yang berbeda karateristiknya 3 buah
4.   Dekade resistor / resistor variable
5.   Kabel penghubung secukupnya.

Teori Dasar
Dalam pemilihan meter ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan hasil pengukuran dengan kemungkinan kesalahan terkecil. Parameter yang paling penting dipertimbangkan dalam memilih meter adalah :
1.   Sensitivitas (S) biasa dinyatakan dalam voltmeter sebagai ohm/volt. Artinya bahwa meter tersebut mempunyai nilai tahanan dalam sebesar batas ukur kali sensitivitas (ohm/volt). Secara matematis dapat dituliskan :    Rd = BU X S
Semakin tinggi nilai sensitivitas meter, semakin besar tahanan dalamnya dn apabila digunakan dalam pengukuran tegangan kemungkinan besar tidak membebani rangkaian. Karena R dalamnya yang besar apabila diparalel dengan R beban yang diukur tegangannya akan menghasilkan R pengganti yang mendekati R beban sehingga tidak membebani rangkaian hasil pengukuran  mendekati harga yang sebenarnya.
Contoh meter S = 10 KΩ/V untuk mengukur tegangan dengan batas ukur 10 Volt, tahanan dalam meter adalah = 10 KΩ/V X 10 V = 100 KΩ.
2.   Arus skala penuh atau Ifs (arus full scale) adalah besarnya arus yang diperlukan meter untuk menyimpangkan jarum pada penunjukkan skala penuh. Besarnya Ifs berbanding terbalik dengan sensitivitas secara matematik dapat dituliskan  Ifs = 1/S. Semakin tinggi nilai S semakin kecil  arus yang diperlukan untuk menyimpangkan jarum pada penunjukkan skala penuh.
Contoh meter Sanwa mempunyai S = 20 kΩ/V maka besarnya arus yang diperlukan untuk menyimpangkan jarum ke skala penuh adalah = 1/20 kΩ =50 µA.
3.   Persen kesalahan
Meter yang baik biasanya mencantumkan besarnya persen kesalahan sebagai ekspresi ketelitian meter. Yang dimaksud dengan persen kesalahan adalah besarnya persentase perbandingan antara rerata kesalahan hasil pengukuran terhadap batas ukur meter.
Kesalahan pengukuran = hasil pengukuran - harga sebenarnya
Rerata kesalahan          = Jumlah total kesalahan pengukuran / banyaknya pengukuran pada  batas ukur yang sama
    Persen kesalahan          =  (rerata kesalahan hasil pengukuran / batas ukur) X 100%
Kalibrasi Alat Ukur
Karena factor umur meter terutama pada bagian mekanis mengalami keusan sehingga parameter yang ada kurang dapat diandalkan. Selain itu untuk keperluan pengukuran yang menuntut ketelitian tinggi perlu dilakukan kalibrasi. Kalibrasi merupakan upaya mendapatkan perbandingan unjuk kerja meter yang ada terhadap standarnya. Karena biaya kalibrasi dengan meter atau besaran standar pada lembaga yang berwenang membutuhkan biaya yang sangat mahal , maka untuk efisiensi tidak semua meter dikalibrasikan. Untuk itu dilakukan kalibrasi sendiri dengan membandingkan meter yang belum diketahui tingkat ketelitiannya dengan meter yang telah dikalibrasi. Kalibrasi dilakukan melalui beberapa kali pengukuran, misalnya kalibrasi dua buah voltmeter kemudian hasilnya ditabulasikan seperti dalam table berikut ini.
Misalnya meter baku yang digunakan adalah meter yang mempunyai kesalahan positip 1%, sehingga hasil penunjukan sama dengan 101 % dari harga sebenarnya. Dengan demikian melalui pembacaan hasil pengukuran dapat dihitung harga sebenarnya = (M baku/101)*100.

Tabel 1. Perhitungan persen kesalahan

No
M baku
H seb
M1
M2
Err M1
Err M2
1
10
9.90
9.90
10.10
0.00
0.20
2
8
7.92
8.10
8.05
0.18
0.05
3
6
5.94
6.05
6.05
0.11
0.00
4
4
3.96
3.99
4.01
0.03
0.02
5
2
1.98
2.00
2.00
0.02
0.00
6
0
0.00
0.05
0.05
0.05
0.00
Jumlah total kesalahan
0.39
0.27
Rerata kesalahan
0.06
0.04
Persen kesalahan
0.65
0.45

Err M1 adalah besarnya harga kesalahan meter ke 1 = Penunjukkan M1 – H sebenarnya
Err M2 adalah besarnya harga kesalahan meter ke 2 = Penunjukkan M2 – H sebenarnya
Rerata kesalahan = Jumlah total kesalahan / banyaknya pengukuran dalam contoh di atas 6.

Persiapan
A.     Kalibrasi Voltmeter
1.      mengambil dua buah voltmeter dengan parameter alat ukur dalam table di bawah ini.

Tabel 2. Data meter
No
Type
Sensitivitas
Variasi BU
Keterangan
Notasi
1
YEW
10  KΩ/V
1 ; 3 ; 10; 30 ; 100 ; 300
DC
M2
2.
Sanwa YX 360 TR
20    KΩ/V
0,1; 0,5; 2,5 ; 10; 50; 250 dan 1000 volt
DC
M1

Berdasarkan harga sensitivitas di atas maka  meter  M2 lebih sensitive dikarenakan hambatan dalamnya lebih besar.
2.      Membuat  rangkaian percobaan seperti gambar berikut.

 Gambar 1. kalibrasi voltmeter


4.     
Melengkapi table hitung berapa Rp harus diatur untuk mendapatkan variasi tegangan seperti pada table dan prediksi penunjukkan mater M1 dan M2.3.      Bila R menggunakan mempunyai nilai 1 KΩ  Rp diatur untuk mendapatkan harga variasi 0 – 10 volt dengan 6 langkah pengaturan seperti pada table. Asumsikan nilai tegangan diukur dengan meter standar yang telah terpercaya ketelitiannya, demikian juga toleransi resistor diabaikan.
5.       V = {Rp/(Rp+R)}X Vs sehingga
 V (Rp + R) = Rp Vs
 V R = Rp Vs- Rp V
 V R = Rp (Vs-V)
Rp = {V/(Vs-V)} X R
6.      Meter yang terpasang dapat diekuivalenkan sebagai Rd dimana Rd = BU X S
Sehingga rangkaian dapat diekuivalenkan menjadi gambar 2.a.

                                      Rangkaian disederhanakan lagi menjadi gambar 2.b.




Gambar 2. Rangkaian ekuivalen pemasangan voltmeter

Jika  Vs = 12 Volt, dengan menggunakan rumus pembagi tegangan,  tegangan terukur pada M1 = {Rp/(Rp1 +R)}X12 V
  1.  Berdasarkan perhitungan,  table diisi dengan nilai Rp, Rp1, Rp2 tegangan pada M1 dan M2 pada table di bawah ini.
Tabel
 Tabel 3. Hasil analisis teori  kalibrasi voltmeter


Vs = 12 Volt
R = 1 KΩ
No
V
Analisis Teori
Kesalahan
Rp
Rp1
Rp2
M1
M2
Err M1
Err M2
1
10
5000
4980.84
4878.05
9.993
9.959
0.0936
0.0585
2
8
2000
1996.92
1980.2
7.994
7.973
0.0759
0.0534
3
6
1000
999.22
995.02
5.997
5.985
0.0577
0.045
4
4
500
499.80
498.75
3.999
3.993
0.039
0.0333
5
2
200
199.6
199.8
1.997
1.998
0.003
0.083
6
0
0
0
0
0
0
0
0
Jumlah kesalahan
0.2859
0.2086
Rerata kesalahan
0.0477
0.0348
Persen kesalahan
0.0037
0.0035

  1. Mengonsultasikan harga perhitungan Rp, Rp1, Rp2, M1, M2, err M1, errM2, persen kesalahan hasil analisis anda
Langkah Kerja
  1. Menyusun peralatan ke dalam rangkaian seperti pada gambar 1.
  2. Memposisikan semua voltmeter pada batas ukur tertinggi
  3. Mengkonsultasikan rangkaian pada dosen pembimbing
  4. Sebelum catu daya dihubungkan ke rangkaian ukur terlebih dahulu sebesar 16 volt.
  5. Menyambungkan voltmeter M1 dengan beban, lepas M2.
  6. Memposisikan Rp ditengah-tengah antara harga minimal dan maksimal
  7. Menyambungkan catu daya ke rangkaian kerja
  8. mengatur Rp sesuai table dimulai pada harga V = 10 Volt
  9. Mencatat penunjukkan M1 pada table 2 praktikum
  10. Melepas M1, gantikan dengan M2
  11. Membaca penunjukkan M2 dan catat pada table 2.
  12. Mengatur Rp sehingga diperoleh harga baru 8 volt, baca dan catat penunjukkan M2 isikan pada table 2.
  13. Melepas M2, gantikan dengan M1 membaca dan mencatat penunjukan M1 pada table 2.
  14. Mengulangi langkah 8 sampai 11 untuk tegangan 6,4,2 dan 0 volt.


Tabel 4. Hasil pengamatan kalibrasi voltmeter

Vs = 12 Volt
No
V
Teori
Kesalahan
Praktek
Kesalahan
M1
M2
Err M1
Err M2
M1
M2
Err M1
Err M2
1
10
9.993
9.959
0.0936
0.0585
 10
9.5 
0.5 
2
8
7.994
7.973
0.0759
0.0534
 8
 7.6
 0
 0.4
3
6
5.997
5.985
0.0577
0.045
 6
 5.7
 0
 0.3
4
4
3.999
3.993
0.039
0.0333
 4
 3.8
 0
 0.2
5
2
1.997
1.998
0.003
0.083
 2
 1.9
 0
 0.1
6
0
 0
0
0
0
 0.15
 1.57
 0.15
 1.57
Jumlah kesalahan
0.2859
0.2086
0.15
5.07
Rerata kesalahan
0.0477
0.0348
0.261
0.845
Persen kesalahan
0.0037
0.0035
2.61
8.45

B.     Kalibrasi Ampermeter
1.      Mengambil dua buah meter dengan type yang berbeda, mengamati nilai parameternya dan mencatat dalam table di bawah ini.

Tabel 5. Data ampermeter
No
Type
variasi BU
Persen kesalahan
Keterangan
1
Kaise
1 ; 5 ;10 ; 25 ; 50 maks 1000 mA
2 %
M2





2.
YEW
0,3 ; 1 ; 3 ; 10;  30 mA
1 %
M1






Dari data di atas M2 lebih teliti dari pada M1 Di karenakan persen kesalahanya lebih kecil.
2.      Menggambarkan rangkaian percobaan seperti gambar 3. Di bawah ini.
 


Gambar 3. Rangkaian kalibrasi ampermeter

3.      Menggunakan sumber tegangan 10 Volt, variasi tegangan yang diukur melalui pengaturan nilai R pad potensiometer. Hitung pengaturan R untuk percobaan sesuai harga di bawah ini.
I = {V sumber / (Rp+R)}
Menggunakan R1 = 100 Ω, Vsumber = 10 volt.
4.      Mengkonsultasikan harga perhitungan Rp anda pada dosen pembimbing.
5.      Memposisikan semua ampermeter pada batas ukur tertinggi.
6.      Memasangkan A1 yang paling teliti dimana harga penunjukan digunakan sebagai nilai acuan atau dianggap sebagai harga sesungguhnya. Posisikan potensiometer dalam  R terbesar.
7.      Mengonsultasikan rangkaian pada dosen pembimbing.
8.      Setelah mendapat persetujuan dosen pembimbing, nyalakan power supply atur Rp supaya penunjukkan meter 0 mA, perkecil batas ukur sehingga tampak respon meter menunjuk harga terbaca. Hasilnya catat dalam table berikut.

Tabel 6. Hasil analisis Rp dan pengamatan kalibrasi ampermeter

No
A (mA)
Rp teori
Penunjukan
Kesalahan
Catt
A2(mA)
A3(mA)
ErrA2
ErrA3
1
0

0
0
0
0
0.35
2
2

2
1.9
0
0.1
4
3
4

4
3.8
0
0.2
9
4
6

6
5.6
0
0.4
13
5
8

8
7.6
0
0.4
17.8
6
10

10
9.2
0
0.8
22
Jumlah kesalahan
0
1.9

Rerata kesalahan
0
0.316

% kesalahan
0
3.16


  
9.      Mematikan saklar power supply, mrnggantikan A1dengan A2 dan membaca harga penunjukkannya, diisikan pada table di atas,
10.  Mematikan power supply  ganti A2 dengan A3.
11.  Menghidupkan kembali power supply  dan memaca harga penunjukkannya A3 dan mencatat dalam table
12.  Mematikan power supply,  melepas Rp ukur besar tahanannya dicatat dalam table, kemudian Rp posisikan untuk pengukuran 2 mA.
13.  Memasangkan kembali Rp serta kembalikan A1 mengganti A3.
14.  menghidupkan power supply, membaca penunjukkan A1 tepatkan pada posisi 2 mA melalui pengaturan Rp.  
15.  Mematikan power supply ganti A1 dengan A2.
16.  Menghidupkan kembali power supply  membaca penunjukkan A2 dan mencatat dalam table. 
17.  Mematikan power supply ganti A2 dengan A3.
18.  Menghidupkan kembali power supply, membaca penunjukkan A3 dan mencatat dalam table.
19.  Mengulangi langkah 12 sampai 18 untuk pengukuran 4 mA, 6 mA, 8 mA dan 10 mA.


Tugas dan Pertanyaan :
A.     Kalibrasi voltmeter
1.   Dari kalibrasi voltmeter manakah yang paling teliti tunjukkan dengan bukti hasil pengukuran ?
2.   Apakah hasil pada pertanyaan 1 sesuai dengan prediksi sebelum praktikum ?
3.   Jika kesalahan dihasilkan harga negatip apakah artinya ?
4.   Adakah perbedaan harga Rp dari hasil perhitungan dan penhukuran praktek ?
5.   Jika ada faktor-faktor apa yang menyebabkan timbulnya perbedaan ?.
6.   Dari hasil parktikum apa yang dapat anda simpulkan?

B.  Kalibrasi ampermeter
1.   Dari hasil kalibrasi ampermeter meter manakah yang paling teliti? Tunjukkan dengan hasil analisis.
2.   Apakah hasil di atas sesuai dengan prediksi sebelumnya ?.
3.   Jika kesalahan dihasilkan harga negatip apakah artinya ?
4.   Adakah perbedaan harga Rp dari hasil perhitungan dan penhukuran praktek ?
5.   Jika ada faktor-faktor apa yang menyebabkan timbulnya perbedaan ?.
6.   Dari hasil parktikum apa yang dapat anda simpulkan?

Jawaban dan Analisa
a.       Kalibrasi Voltmeter
1.      Setelah saya melakukan praktikum, saya dapat mengetahui bahwa Voltmeter M1 lebih teliti dari pada Voltmeter M2. Hal itu ditunjukan dengan persen kesalahan yang pada M1 hanya 2,61% sedangkan pada M2 mencapai 8,45 %.
2.      YA, hasil pengukuran sesuai dengan prediksi sebelumnya.
3.      Jika kesalahan berharga negative itu berarti bahwa hasil pengukeran lebih kecil dari harga sebenarnya.
4.      Tidak ada perbedaan antara hasil pengukuran dengan praktek, dikarenakan Rp yangdigunakan tetap.
5.       Tidak ada.
6.      Setiap alat ukur memiliki tingkat ketilitian berbeda-beda, kerena itu kitaharus tahu ketelitian masing-masing alat ukur untuk menjadikan alat ukur paling teliti yang kita jadikan acuan. 
b.      Kalibrasi Amperemeter
1.      Setelah saya melakukan praktikum, saya dapat mengetahui bahwa Amperemeter M1 lebih teliti dari pada Amperemeter M2. Hal itu ditunjukan dengan persen kesalahan yang pada M1 hanya  0% sedangkan pada M2 3,16%. Hal ini terjadi karena M1 di jadikan acuan amperemeternya.
2.      YA, hasil pengukuran sesuai dengan prediksi sebelumnya.
3.      Jika kesalahan berharga negative itu berarti bahwa hasil pengukeran lebih kecil dari harga sebenarnya.
4.      Tidak ada perbedaan antara hasil pengukuran dengan praktek, dikarenakan Rp yangdigunakan tetap.
5.       Tidak ada.
6.      Setiap alat ukur memiliki tingkat ketilitian berbeda-beda, kerena itu kita harus tahu ketelitian masing-masing alat ukur untuk menjadikan alat ukur paling teliti yang kita jadikan acuan. 
Kesimpulan dan Saran
            Setiap Alat Ukur mempunyai berbagai tingkat ketelitian yang berbeda-beda karena itu kita harus mengkalibrasi sebelum alat ukur digunakan agar dalam pengukuranakan mendapatkan nilai yang paling teliti. Dalam mengkalibrasi Volmeter dan Amperemeter ,kita harus menentukan meter mana yang paling teliti yang akan digunakan sebagai acuan dalam pengukuran untuk mendapatkan hasil kalibrasi yang akurat.
            Saranya, kita harus bisa membaca alat ukur dengan seteliti mungkin dan benar, agar tidak terjadi kesalahan 

0 komentar:

Posting Komentar